Akhirnya sampai di hari ke 15 zona 3, artinya tantangan 15 hari melatih kecerdasan emosional dan spiritual hari ini adalah hari terakhir. Tapi bukan berearti latihan ini hanya sampai di sini, InsyAllah akan terus berlanjut dan tentunya akan diterapkan di anak-anak selanjutnya. Berhubung kali ini mbun memilih menjadi sahabat terbaik anak sulung (Arkan 6y). 

💡 Rencana
Menggali lebih dalam buku Shiroh Nabi “Muhammad Is My Hero”.
(Menuntut Ilmu dan Semangat Berprestasi)

🧑🏼Pimpinan Project: Aa Arkan
🧕🏼 Project Manager: Mbun
👧🏼 Perlengkapan: Teteh Shasha
👨🏼‍🦳 Akomodasi: Ayah
👶🏻 Tim Hore: Shishi

🌞 Hari/Tempat: Kamis, 12 November 2020 di Rumah Bahagia
⏳ Waktu: Menyesuaikan saat senggang dan kondusif

🧩 Aktual dan Kendala
Terlaksana sore hari setelah semua kegiatan selesai, menikmati cemilan sore hari.
Semua menjalankan peran sesuai kesepakatan. Menuntut ilmu dan semangat berprestasi meningkatkan semangatnya dalam proses belajar.

Hampir tidak menemukan kendala, sesaat setelah membaca buku, belajar dari kisah Muhammad Al Fatih (yang kebetulan namanya sama dengan Arkan Al Fatih), di mana Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, sehingga ketika mendengarkan kembali kisahnya semangat belajar Arkan semakin meningkat.

🎈 Refleksi
Mempertahankan suasana asyik dan menyenangkan saat membaca, bermain sambil belajar, tebak-tebakan dan mereview isi buku.

Lebih berhati-hati dalam pemilihan kata saat memberikan pengertian dalam mengaplikasikan apa yang telah kami baca bersama.

💯 Persentase
Semua berjalan sesuai rencana, Arkan sebagai teman main dan sahabat terbaikku menikmati kegiatan ini. Semua berjalan dengan baik dan sangat menyenangkan sehingga persentase project family  di hari ke 15 ini nyaris sempurna yaitu 99%.

Kisah Muhammad Al Fatih yang mampu merubah gereja menjadi Masjid Hagia Sofia saat beliau berhasil menaklukkan Konstantinopel, Ibu Kota Imperium Byzantium cukup memecut semangat belajar anak-anak. Ditambah ketika diceritakan bahwa saat itu Al Fatih masih sangat muda, sekitar 20 tahunan, atpi sudah mampu memimpin 150 atau 250 ribu pasukan. MaasyAllah, nampak kekaguman di wajah anak-anak saat mendengar kisah ini.

Selain kisah ini, kisah lain disebutkan  dahulu saat Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid memimpin pasukan perang pada usia yang juga masih sangat muda.

Dengan kedua kisah tersebut, bisa ditanamkan nilai-nilai semangat yang tinggi tentunya tidak lupa memasukkan nilai kerohanian, di mana seseorang yang ingin mnejadi hebat harus dimulai dari shalat tepat waktu, barulah didukung dengan rajin belajar, rajin membaca buku dan pandai berbahasa asing. Semoga nilai-nilai itu benar-benar tertanam di dalam hati anak-anak.